This thesis discusses the effectiveness of the implementation of playdough in improving the ability to recognize the number of group A RA An-Najah Cantilan, Karangmangu Village, Susukan Lebak District, Cirebon Regency. The study is backgrounded by children's understanding of number symbols is still low and not fully understood by children, this can be seen from the observation that through counting activities 1-10 and when children write numbers such as children write numbers 1-10 but not sequentially like one, three, four, seven, six, five, eight, nine, ten. Children are only able to say the numbers 1-10 but do not know how to write numbers, especially numbers 2 and above, have not been able to match the number of objects according to the number symbol. This study aims to Want to know how big the difference in the ability to recognize number symbols before and after playing playdough group A RA AN-NAJAH Cantilan Karangmangu Village Susukanlebak District District. Cirebon. This research is a type of quantitative research with an approach using correlation methods. Data collection techniques by using questionnaires or questionnaires to obtain data on the implementation of playdough play (X) and documentation to obtain data on the ability to recognize the number (Y). This study is a population study, because it took all the children of Group A in RA AN-NAJAH Cantilan Karangmangu Village, Susukanlebak District. Cirebon with the number of research subjects as many as 20 respondents. The collected research data were analyzed using regression analysis technique of one predictor and two existing variables, namely variable X (playing Playdough) and variable Y (ability to recognize numbers). Then the research data from the two variables are processed to know and answer the problems discussed in this study. After testing the instrument then the researcher distributed a questionnaire to obtain data X and Y. Furthermore, from the statistical calculation based on the research results, it is known that the value of titung = 33,909 is obtained from the value of ttable obtained ttable of 2,093. Hypothesis zero) is rejected, meaning that there is a difference in the ability to recognize the symbol of the number of children before and after playing playdough. The application of playdough is expected to provide added value for students in schools. By playing this playdough, it is expected that students will change the way they learn from passive learning to active learning. This research is expected to be an information and input material for teaching and learning activities in schools, especially in RA AN-NAJAH Cantilan Karangmangu Village, Susukanlebak District. Cirebon, especially in giving encouragement to children to constantly increase their motivation to perform more adequately. Abstrak Artikel ini membahas efektifitas pelaksanaan bermain playdough dalam meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan kelompok A RA An-Najah Cantilan Desa Karangmangu Kecamatan Susukan Lebak Kabupaten Cirebon. Kajiannya dilatar belakangi oleh Pemahaman anak tentang Lambang Bilangan masih rendah dan belum sepenuhnya dimengerti oleh anak, ini dapat dilihat dari hasil pengamatan bahwa melalui kegiatan berhitung 1-10 dan pada saat anak menuliskan angka misalnya anak menuliskan angka 1-10 tetapi tidak berurutan seperti satu, tiga, empat, tujuh, enam, lima, delapan, sembilan, sepuluh. Anak hanya mampu menyebutkan angka 1-10 tetapi belum tahu bagaimana penulisan angka khususnya angka 2 ke atas, belum mampu mencocokan jumlah benda sesuai dengan lambang bilangannya. Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui seberapa besar perbedaan kemampuan mengenal lambang bilangan sebelum dan sesudah bermain playdough kelompok A RA AN-NAJAH Cantilan Desa Karangmangu Kecamatan Susukanlebak Kab. Cirebon. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan menggunakan metode eksperimen. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner atau angket untuk mendapatkan data tentang pelaksanaan bermain playdough (X) dan dokumentasi untuk mendapatkan data tentang kemampuan mengenal lambang bilangan (Y). Penelitian ini merupakan penelitian populasi, karena mengambil seluruh Anak Kelompok A di RA AN-NAJAH Cantilan Desa Karangmangu Kecamatan Susukanlebak Kab. Cirebon dengan jumlah subyek penelitian sebanyak 20 responden. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi satu prediktor dan dua variabel yang ada yaitu variabel X (Bermain Playdough) dan variabel Y (kemampuan mengenal lambang bilangan). Kemudian data penelitian dari kedua variabel tersebut diolah untuk mengetahui dan menjawab permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Setelah melakukan uji instrumen kemudian peneliti menyebarkan angket untuk memperoleh data X dan Y. Selanjutnya, dari perhitungan statistik berdasarkan hasil penelitian diketahui nilai thitung = 33,909 nilai tersebut didapat dari nilai ttabel didapat ttabel sebesar 2,093 Berdasarkan ketentuan jika thitung 33,909 > 2,093 ttabel maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat diketahui bahwa thtung 33,909 > 2,093 ttabel yang artinya bahwa Ho (Hipotesis nihil) ditolak, artinya terdapat perbedaan kemampuan mengenal lambang bilangan anak sebelum dan sesudah bermain playdough. Penerapan bermain playdough diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi murid di sekolah. Dengan adanya bermain playdough ini, diharapkan murid akan merubah cara belajar dari belajar pasif menjadi belajar aktif. Penelitian ini, diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi kegiatan belajar mengajar di sekolah khususnya di di RA AN-NAJAH Cantilan Desa Karangmangu Kecamatan Susukanlebak Kab. Cirebon, terutama dalam memberi dorongan kepada anak untuk senantiasa meningkatkan motivasi berprestasi secara lebih memadai.